Cakra Cikri, atau Polyscias fruticosa, adalah tanaman perdu yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar atau hias. Daunnya berbentuk majemuk menyerupai jari dengan warna hijau mengkilap, memberikan kesan segar dan estetis di halaman rumah. Selain fungsi dekoratifnya, tanaman ini juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Secara tradisional, daun Cakra Cikri digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, serta meredakan gangguan pencernaan berkat kandungan flavonoid dan polifenolnya yang tinggi.
Tanaman ini sangat mudah diolah menjadi makanan sehat. Daun muda dan pucuknya dapat direbus sebagai lalapan atau diolah menjadi sayur bening. Jika Anda ingin mencoba cara lain, daun Cakra Cikri juga bisa dikeringkan untuk dibuat teh herbal, memberikan alternatif minuman sehat yang alami.
Menanam Cakra Cikri cukup sederhana. Tanaman ini tumbuh baik di tanah subur dengan drainase yang baik dan memerlukan paparan sinar matahari yang cukup. Penyiraman dilakukan secara teratur tanpa menyebabkan tanah tergenang. Perbanyakannya dapat dilakukan melalui stek batang, sehingga sangat mudah bagi siapa pun yang ingin membudidayakannya di pekarangan rumah.
Cakra Cikri juga menyimpan banyak fakta menarik. Tanaman ini sering dijadikan bagian dari tradisi pengobatan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Thailand. Selain itu, nama “Cikri” konon berasal dari bentuk daunnya yang menyerupai jari-jari tangan kecil. Dengan fungsi multifungsi dan kemudahan dalam perawatannya, Cakra Cikri merupakan salah satu tanaman lokal yang layak dilestarikan untuk mendukung ekosistem berkelanjutan.